ACHIEVEMENT TERBESARKU TAHUN 2025
December 29, 2025I don't have a single resolution in 2025, kalimat itu mempertegas kalau aku tidak membuat satupun resolusi di tahun 2025. Dan lucunya, tanpa membuat resolusi, aku merasa I get something yang membuatku senang menjalaninya selama 2025. Satu hal ini mungkin terlihat sederhana, tapi.. banyak yang memberi testimoni, sukar untuk dilakukan.
Sederhana saja, I HIT THE GYM THIS YEAR!
Jujur setelah hampir setahun nge-gym, aku lupa lupa ingat apa yang memicu diriku untuk keluar dari zona nyaman dan pergi ke tempat bernama gym. Yang aku ingat saat ini adalah hal-hal yang aku dapat setelah aku rutin berolahraga di gym selama hampir satu tahun. Apakah bentuk tubuh yang lean? Glutes yang mulai terbentuk? Hm.. aku rasa lebih dari itu, lebih dari sekedar perubahan fisik.
NGEBANGUN MENTALITAS "AKU BUTUH OLAHRAGA"
Aku paham, mungkin sebagian besar dari kita, ketika mendengar "Aku mau olahraga", langsung mengasosiasikannya dengan "Aku pingin kurus". It's ok, namanya juga berproses. Sebelum ke gym, aku sempat home workout selama 3 tahun dengan modal video youtube. Motivasi awalnya karena berat badanku naik cukup drastis, rasanya berat, dan setiap bernafas gampang ngos-ngosan. Tapi sayangnya selama 3 tahun menjalani home workout, mentalitasku nggak berubah, olahraga masih aku kaitkan dengan aku pingin kurus, pingin nururin berat badan, bukan karena tubuhku butuh, tubuhku perlu olahraga.
Setelah pergi ke gym, rutin menjalani latihan 4 kali seminggu, ditambah pula isi sosial mediaku berubah, FYP-ku berisi fitness influencer, rasanya mindset-ku mulai beralih.. Aku olahraga nggak hanya ingin kurus, aku olahraga karena aku butuh, tubuhku butuh untuk dilatih. Sama kayak aku butuh tidur, aku butuh makan, so.. I need to go to the gym to train my body.
Sekarang ada perasaan resah tiap kali harus terpaksa rest, entah terpaksa tidak hadir di gym karena pekerjaan atau karena gym-nya tutup (ini kejadian pas libur lebaran kemarin, gym libur seminggu). Aku seneng banget udah ada di fase ini, RESAH NGGAK OLAHRAGA, soalnya aku butuh. Dengan modal konsisten dan disiplin, akhirnya perasaan seperti nggak termotivasi, nggak mood, PMS, udah nggak berlaku lagi.
MENGHARGAI TUBUHKU DI TIAP FASE
Awal-awal nge-gym, aku mencoba gas pol rem blong! Sempat ada momen aku hampir pingsan di gym karena memaksa latihan di saat menstuasi. Oh btw, ini tidak berlaku untuk semua perempuan, ada yang tetap fit saat menstuasi dan tetap bisa olahraga di gym.
Aku pun baru menyadari ini setelah 2 kali kejadian hampir pingsan. Ternyata tubuhku butuh recovery saat fase menstruasi tiba. Awalnya nggak mudah, karena ngerasa nggak produktif, kayak ada yang kurang. Sampai akhirnya aku coba cari tahu, apa yang terjadi dengan tubuh perempuan saat menstruasi? Dari kondisi itulah aku mulai paham, ooh.. ternyata tubuhku ini lagi kerja keras.
Semakin paham pula, kondisi fisik perempuan itu kurang lebih "dikendalikan" oleh hormon. Aku mencoba untuk belajar menerima kalau tubuhku ini nggak akan 100% selalu fit, ada kalanya saat latihan aku perlu melakukan deload karena berada di fase luteal lalu memilih active rest saat fase menstuasi.
Aku jadi paham juga, saat fase luteal ke menstruasi badanku mengalami bloating dan kenaikan berat badan, itu wajar banget.. bukan sesuatu yang perlu ditakutkan. Jadinya tuh makin cinta sama diri sendiri, she works hard for me.
NGGAK NGEBIARIN ANGKA TIMBANGAN NENTUIN MOOD
Saat awal memulai gym, angka timbangan masih jadi musuh bebuyutan. Ada rasa nggak nyaman ketika tahu berat badan naik. Mungkin karena pengetahuanku masih cetek jadi gampang tersulut emosi. Sekarang aku mencoba buat beralih, berat badan di timbangan belum tentu akurat, selama lingkar perutku masih di bawah 80cm, I'm fine.
Dulu, tiap kali angka timbanganku menyentuh di atas 60kg, aku merasa gendut dan gampang ngos-ngosan. Sekarang dengan berat badan kisaran 61kg-63kg, aku merasa lebih kuat. Karena aku yang dulu dengan berat badan 58kg-59kg nggak bisa dead hang selama 60 detik atau back squat 40kg.
BERHENTI NGEJAR BODY GOAL YANG BUKAN BUATKU
Karena gym mau nggak mau aku harus belajar, salah satunya belajar tentang anatomi tubuhku sendiri. Kalau aku masih memilik mindset seperti saat aku SMP dulu, mungkin aku belum legowo dengan bentuk tubuhku sekarang. Pikiran terkena media, tipe body goals yang tersebar itu kurus, putih, dan tinggi. Sekarang?
Ya lihat dulu dong body type-nya, sebagai manusia dengan perpaduan tipe mesomorph dan endomorph, sekurus-kurusnya aku nggak bakal kayak idol k-pop. Dengan anugerah kaki yang besar, aku udah punya privilege buat nge-cheat biar punya glutes dan quads yang bagus dan kuat.
Semoga di tahun-tahun berikutnya mentalitasku ini tidak hilang. Soalnya kata Pandji Pragiwaksono, "Disiplin itu membebaskanmu", dengan disiplin olahraga, aku membebaskan tubuhku bergerak, aku membebaskan tubuhku berfungsi sebagai mana mestinya.





0 komentar
If you have no critics you'll likely have no succes ~Malcolm X