Daerah Istimewa Yogyakarta atau lebih praktis kita sebut dengan DIY ( bukan Do It Yourself ya ), atau Jogja, sebuah provinsi istimewa di Indonesia yang kepemimpinannya dipegang oleh seorang Sultan. Adatnya yang kental dengan berbagai nilai kekeratonan bikin siapapun yang berkunjung kemari serasa wooow, inilah Jawa yang sesungguhnya. Saya pun yang blesteran Jawa Timur dan Jawa Tengah merasa, iki jowone ualuse kenemenen lah. Sampai ada temen saya yang asli Jogja, agaknya dia mau misuh ( berkata kotor ) karena pengaruh kami yang Jawa Timuran ini, kedengaran lucu sekali, saya jadi mikir, 'iki misuh opo nyinden, ra enek pedes-pedese', secara orang Jatim kalau misuh jangan ditanya, ototnya keluar semua ampe bola matanya mau copot, hahaha..
Rezeki anak solehah, saya berkunjung ke Jogja sudah ke 4
kalinya, yang pertama saat SD dan SMP, kita sebut saja study tour dengan jangka
waktu 3-4 hari saja, untuk kesempatan yang ke 3 kalinya, 1 bulan penuh saya di
Jogja karena agenda kampus untuk praktek lapangan di Kulon Progo, buat
kawan-kawan blog yang ngikutin blog saya pasti tahu petualangan saya selama 1
bulan itu, apalagi ketemu GIGOLO dan sebangsanya ( baca di sini ). Dan
kesempatan ke-4 saya selama 1 ½ bulan dalam rangka Latihan Prajabatan ( LPJ ).