Akhirnya jadwal ngeblog kembali seperti semula!! Karena sudah sedia kalanya, aku mau nulis beberapa hal yang jadi konten bulanan di sini. Salah satunya, Recap Of November 2020!

Beberapa waktu lalu pas lagi blogwalking, aku baca-baca tuh what’s happening teman-teman blogger yang lain, kayak punyanya Eya sama Jane. Aduh.. ini orang udah update aja, kan aku juga pingin! Tapi diri ini harus bersabar, soalnya masih ada tugas berupa challenge. Yaudah, Recap of November 2020, diundur dulu sampai challenge-nya selesai. Dan karena sudah selesai, inilah saatnya..

WORK, WORK, and WORK AGAIN

Menuju akhir tahun, kerjaan seabrek. Iya aku sambat, biar atiku plong! Habis ini gawe lagi, karena di sanalah pundi-pundi cuanku berasal. Hohoho..😁

Tapi ada yang beda, belajar dari pengalaman 3 tahun berturut-turut menghadapi akhir tahun, tahun ini aku nggak pingin kecolongan. I mean, rather than being busy, I prefer being productive. Memasuki akhir November, aku mulai bikin to do list yang judulnya Menuju Tutup Buku 2020.

Tiap pagi atau malam sebelumnya (kalau rajin), nge-break down kerjaan hari itu. Memilah, mana yang important and urgent, important but not urgent, dsb. Jadi kerja sesuai ritme, fokus, bisa selesai tepat waktu, dan meminimalisir lembur.

So far, sampai di pertangahan Desember, aku merasa lebih bisa mengontrol pikiranku untuk mengorganisir pekerjaanku ini. Less stress and less worried.

I’m Bored for Learning French

Waktu menulis ini, aku memasuki hari ke-63 dari belajar Bahasa Prancis, dan yah.. aku mulai bosan.

Di aplikasi Duolingo, aku sempat bolong sehari gara-gara seharian itu lagi banyak kegiatan, pulang-pulang tepar. Besoknya pas bangun kayak kenak serangan fajar, baru keinget kalau kemarin aku nggak check in di sana buat ngerjain tugas.

Aku coba check in pagi itu juga, ngerjain soal cerita, dan mau liat, apakah aku harus mengulang lagi dari hari pertama. Oh ternyata tidak, selamet!!

Aku selama ini nggak ngeh ada fitur-fitur yang bisa digunakan di aplikasi itu buat nyelametin perjuangan kita selama belajar bahasa di Duolingo. Jadi secara otomatis, hari ke-62 ku di freeze sama aplikasinya, fitur freeze ini berfungsi untuk melindungi progress belajar harian. Cuman aku kudu bayar sebanyak 200 diamonds per sekali pakai. Yaudah nggak apa-apa, diamonds ku masih banyak. 😆

Jatohnya aku belajar Bahasa Prancis cuman buat mempertahankan levelku di Duolingo.

30 Days Writing Challenge

Buat teman-teman yang mantengin blog ini sebulan terakhir pasti tahu, aku sempat ikutan challenge selama 30 hari. Challenge ini dimulai tanggal 11 November 2020 dan aku berkolaborasi dengan sobatku Tyo.

20 hari pertama dari challenge ini, aku habiskan di bulan November. Temanya sendiri beragam, tapi semakin kesini semakin deep gitu. 6 hari pertama kerasa santai, karena temanya yang emang general. Tapi memasuki hari ke-10, buseeet! Apa-apaan ini?

Aku bilang ke Tyo soal tema-tema yang menurutku nggak biasa. Karena tema-tema itu aku jadi mengeluarkan isi kepalaku yang lumayan brutal. Salah satu postingan favoritku di 20 hari pertama adalah How Do You Call Your Genital?

Sejak membuka diri untuk belajar kesehatan seksual, aku mulai gengges sama keadaan di sekitar yang masih suka saru kalau ngomongin seks. Demi mensukseskannya (biar nggak saru dan tabu), aku mencoba membawa pembahasan ini di relationship-ku sendiri.

Jadi tiap kali ngomong sama si partner, ya aku biasain buat bilang alat kelamin dengan namanya, vagina ya vagina, bukan donat atau lobang apa lah. Penis ya penis, bukan burung atau terong. Karena aku mau kami berdua paham bahwa menjaga kesehatan seksual itu penting. Setelah ada mini jurnal (jurnal PMSku), dia juga makin aware sama kondisiku kalau lagi PMS – menstruasi – masa ovulasi. So, he can help me with the right action.

***

3 kegiatan tadi bisa dibilang kegiatan yang aku lakuin hampir setiap hari di bulan November kemarin. Aku nggak sempet nonton dan nge-dance pun mulai bolong-bolong. Dan nggak kerasa bulan Desember akan segera berakhir dalam hitungan jari. Semoga kalian yang membaca ini sehat-sehat selalu ya..