da Vinci

November 11, 2020

 


Sukses dengan 30 Days Story Challenge, sobatku yang luar biasa, si Tyo, memulai kericuhan baru dengan tantangan, 30 Days Writing Challenge.

Entah kenapa pas challenge ini tercetus, aku langsung keinget sama beberapa teman ngeblog, seperti Mas Anton (empunya maniak menulis). Beliau sempet menyinggung, soal hal serupa, tantangan menulis selama 30 hari. Doa anda terkabul Mas Anton, nih aku udah mulai nulis buat 30 hari kedepan, hehehe~

Yang agak aneh, challenge ini dimulai per tanggal 11 November 2020, alias 11.11, alias saatnya belanja bersama, tuh kan jadi keinget diskonan. 

To be honest, agak ngeganjel, soalnya memulai hari ke-1 dari tanggal yang bukan 1, aneh nggak sih? 

Seperti tabel yang teman-teman lihat di atas, aku harus menuangkan pikiran-pikiran absurd ku untuk menulis sesuatu yang bertema art di hari pertama.

Ngomong-ngomong soal art, aku selalu mengklaim diriku tidak memahami seni. Kenapa? Soalnya tiap kali aku mencoba memahami seni, dalam benakku langsung terbayang lukisan Leonardo da Vinci. Jadi seni itu lukisan, dalam benakku.

Padahal pas nyari artinya di Wikipedia, seni itu bagaimana manusia mengekspresikan diri. In my opinion, ujung-ujungnya semua itu relative. Karena kalau aku ditanya soal Mona Lisa, aku bakal jawab biasa aja. Tapi kalau berkaitan dengan Leonardo da Vinci, I can say that I’m interested.

Ada semacam curiosity terkait da Vinci dalam benakku. Beberapa series, film, dan dokumenter yang menjelaskan tentangnya, da Vinci selalu digambarkan sebagai sosok yang jenius dan misterius, mungkin juga gila di masanya. Gimana nggak, circa 1400 - 1500 an dia menciptakan sesuatu yang manusia di kala itu belum kepikiran.

Baru aja kemarin aku nonton di channel nya Vox, How Leornardo da Vinci Made a “Satellite” Map in 1502. Dijelaskan kalau tanpa bantuan satelit, da Vinci membuat peta dengan proyeksi dari atas. Padahal pada tahun segitu, pembuatan peta lebih ke bentuk gambar kota indah, ditambah adanya makhluk-makhluk mitologi, dan secara perhitungan nggak bisa akurat. Tapi da Vinci bisa membuat itu dengan memperhatikan akurasi dan presisinya. Daebak!

Terus gara-gara nonton itu, aku dapat suggestion buat nonton yang berhubungan dengan da Vinci lainnya, yaudah sekalian aku klik di judul How The Mona Lisa Became So Overrated. Dan aku mendapati bahwa, sebenernya kalau Mona Lisa nggak sempet hilang, kayaknya dia nggak bakal se overrated ini. 

Jatohnya, balik lagi ke psikologi manusia plus economy behavior yang membuat Mona Lisa sebagai sesuatu yang sangat berharga. I mean, karya da Vinci itu nggak cuman Mona Lisa doang, cuman orang kebanyakan lebih ngeh da Vinci adalah pelukis Mona Lisa.

Oh dan satu lagi, jadi keinget pas nonton dokumenternya Bill Gates di Netflix. Ini orang punya hobi ngumpulin segala sesuatu tentang da Vinci. Kalian bisa lihat cuplikan videonya dengan judul Leonardo da Vinci. Ntar bisa lihat tuh gimana Bill Gates menggebu-gebu banget ngejelasin soal da Vinci.

Wow, ternyata kalau ngetik absurd gini, lancar juga ya. Ngeghibahin da Vinci bisa jadi postingan blog rupanya, seru uga nih challenge

Udahan dulu deh ya, kasihan si da Vinci dighibahin mulu dari tadi, tidur panjangnya ke usik, gara-gara kegigit lidahnya.

Btw, kalian bisa cek juga versinya Tyo di @kulitinta. See you tomorrow, à bientôt!

Baca Artikel Populer Lainnya

11 komentar

  1. waaa ini challenge yang menarik mbak Pipit, tapi aku ini udah tanggal 11, dan lagi tanggal sale belanja hahaha..

    Duh mungkin di bulan Desember, aku bisa termotivasi untuk menulis dengan tema-tema ini setiap hari.
    Terima kasih mbak idenya! <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tuh kan, pokoknya tanggal 10.10, 11.11, 12.12, belanja doang isinya, penuh dengan diskonan!
      Horee..
      Ayo ayo kita nulis bareng!!

      Delete
  2. Asik, sekarang punya jaminan kalo tiap hari bakal ada blog post terbaru dan semua berkaitan dengan seni, like it so much!
    blogwalkingku akan menyenangkan nih, hehe....

    Semangat, hey Pipit!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Dy, pokoknya dalam 30 hari kedepan, bakal ada postingan baru terus..
      Dari yang absurd dan g ke konsep, sampai yang rapi gara-gara ngedraft dulu XD
      Aku juga bakal sering main nih, belum sempet baca postinganmu yang lain!

      Delete
  3. Waaaah mba Pipit ikutan challenge baru rupanya, bakal seru nih, saya jadi punya tambahan bacaan setiap hari hihihi 😂

    Seni dari dulu memang yang diingat pertama kali adalah lukisan yaa, mba. Padahal seni sendiri ada banyak, jaman sekolah pun dibaginya dalam beberapa kelompok, seperti seni lukis, seni tari, seni musik, dan lain sebagainya 🤣

    Bicara soal Da Vinci, saya hanya pernah lihat yang Da Vinci code mba. Agak kudet ya 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak Eno, karena si sobat yang tiba-tiba kumat XD *digeplak Tyo*

      Nah itu, setuju. Padahal seni mah banyak wujudnya, mungkin gara-gara jaman sekolah dulu yang ditonjolkan itu seni lukis, jadi terpatri kalau seni adalah nama lain dari lukisan.

      Delete
  4. uwow, bagus nih idenya untuk menchalenge diri sendiri selama 30 hari untuk menulis, sepertinya saya tertantang di tengah kesibukan sekarang ini

    ReplyDelete
  5. Horee... Tuhan mendengar doa saya... hahahahahaha Selamat berjuang untuk 30 hari ke depan..

    Da Vinci...heemm... ni orang masuknya seniman, artis, atau ilmuwan yah.. hahahaha

    ReplyDelete
  6. Yay! Selamat Kak Pipit! Semoga project menulis tiap hari selama 30 hari ke depan bisa berjalan lancar wohooo :D
    Anyway, karena dimulai tanggal 11.11, maka akan berakhir pada 12.12 ya? Tanggal cantik juga tuh :p

    Ngomong-ngomong, aku kalau disuruh lihat lukisan dan ditanya apa makna di balik lukisan tersebut, aku nggak bisa tahu lho. Jadi suka salut sama orang yang imajinasinya terhadap lukisan begitu tinggi, apalagi kalau ada yang bisa melihat suatu lukisan abstrak, lalu bilang bahwa maknanya dalam sekali. Aku pasti akan tercengang dan bingung karena aku nggak akan bisa ngerti HAHAHHA.

    Anyway, memang gibah itu baik dalam percakapan atau tulisan bisa jadi panjang urusannya ya :p

    ReplyDelete
  7. Beberapa orang juga ada loh yang ketika ngomongin seni, di kepalanya justru terlintas air seni. Haha.

    Saya sih enggak tertarik sama da Vinci. Anaknya lebih ke musik. Jadi yang muncul di kepala tentu Beethoven. Kok bisa orang yang tuli menggubah musik seciamik itu. Hmm.

    ReplyDelete
  8. Kalo bicara soal davinci saya pasti inget lukisan monalisa kak, karena lukisannya yang sangat mendunia itu.

    ReplyDelete

If you have no critics you'll likely have no succes ~Malcolm X